Sebagai full time mama, rutinitas sore hariku tidak jauh-jauh dari membawa anakku berjalan-jalan keliling komplek tempat tinggal kami. Aku tidak mau Shanum bosan di rumah terus dan aku ingin Shanum dekat dengan alam, salah satu langkah kecilnya ya jalan-jalan keliling komplek sambil mengenalkan jenis pepohonan dan bunga kepada Shanum.
Tidak lama jalan-jalan keliling komplek, kami melewati kerumunan ibu-ibu yang juga sedang mengajak anaknya berjalan-jalan sore. Merasa tidak enak karena cuma lewat saja, kau coba untuk menyapa dan bergabung sebentar.
Terlebih ada beberapa anak-anak seumuran Shanum yang sedang bermain juga, jadilah kami berhenti sebentar. sambil Shanum bermain, aku juga asyik ngobrol dengan ibu-ibu tetanggaku itu sambil sesekali mengawasi Shanum.
Salah seorang ibu, Ibu Dina (nama samaran) sedang mengeluhkan anak laki-lakinya yang sedang suka-sukanya bermain game. Anak laki-lakinya ini berusia 14 tahun. Usia di mana memang kesenangannya adalah kesusahan orang tuanya.
"Iya, anakku itu seharian nge-game terus. Karena udah capek bilanginnya, tak tinggal diam aja. Biarkanlah. Orang kalau dibilangin juga dia ngamuk kok."
Ujar Ibu Dina. Sontak ibu-ibu lain turut memberi tanggapan terhadap cerita tersebut. Ada yang menasehati agar si Ibu jangan cepat marah dan bosan untuk mengingatkan anaknya, ada juga yang mengadu nasib karena merasa anaknya memiliki kebiasaan nge-game yang lebih parah dari anak si Ibu itu.
Tidak lama usai cerita adu nasib itu, aku meminta diri untuk pulang duluan karena Shanum ingin ke kamar mandi. Sepanjang jalan, aku terus memikirkan perkataan Ibu Dina tadi. Memang sih, nge- game bisa bikin lupa diri. Tapi, di zaman serba digital begini, game sudah menjadi bagian dari masa kanak-kanak modern.
Bahkan ada banyak anak-anak yang sukses dengan hobi nge-game nya. Bisa menoreh prestasi pula. Contohnya anak-anak atlet E-sport. Mereka bisa menyalurkan hobi gaming nya menjadi sesuatu yang menguntungkannya di masa depan.
Tanpa menghujat dan berpandangan buruk kepada Ibu Dina, aku justru salut dan kagum pada orang tua dari atlet cilik e-sport, Rasya Rasyid. Seorang atlet E-sport termuda di Indonesia, yang bisa mengukir prestasi dari hobi gaming nya. Juga Jess No Limit yang sukses membangun akun YouTube tutorial bermain game Mobile Legend.
Jadi pertanyaan besar lagi ini kan? Gimana cerita bisa berprestasi dari jalur main game? Game kan buruk bagi perkembangan anak! Oke deh, yuk kita sama-sama telaah bagaimana hobi gaming ini sebenarnya tidak seburuk momok yang sering disuguhkan pada kita. Pastikan baca artikel ini sampai habis, ya.
Anak-anak yang Suka dengan Game, dan Orang Tua yang Tidak Tahu Tentang Game
Anak-anak begitu suka dan kadang tergila-gila dengan game. Mungkin bukan anak-anak saja, bahkan orang dewasa sekalipun. Alasannya cukup logis, karena game itu menyenangkan. Terlebih game seringnya menghadapkan pemainnya dengan tantangan-tantangan yang harus diselesaikan. Tidak hanya itu, ada persaingan di sana.
Anak-anak sangat suka dengan tantangan dan persaingan. Secara alami, anak-anak memang kompetitif. Bersaing dengan teman-teman dan menyelesaikan permainan akan membuatnya bahagia. Jika gagal? Anak-anak tentu akan semakin terdorong untuk bisa memenangkan permainan. Kalah dan gagal tidak akan menggoyangkan semangatnya. Malah membuat semangat berjuangnya semakin berkobar-kobar.
Alasan lain kenapa anak suka sekali dengan game adalah karena hanya dalam dunia game lah mereka memiliki otonomi dan bisa mengambil keputusan sendiri. Di dunia nyata, mereka harus tunduk dengan aturan orang tuanya.
Kecintaan anak dengan gaming terkadang tidak disambut baik oleh orang tuanya. Umumnya orang tua akan meradang kalau anaknya sering bermain game. Wajar saja, karena sebagian orang tua belum mengetahui perkembangan dunia teknologi, termasuk dunia game. Game bukan lagi sebagai permainan biasa yang bisa menghabiskan waktu anak.
Pada dasarnya, game tidaklah seberbahaya itu. Selama orang tu mengawasi jenis game yang dimainkan anak, dan tetap mengatur jadwal anak. Sehingga anak patuh pad pada jadwal dan mengetahui betul kapan ia harus belajar, bersosialisasi, dan bermain game.
Manfaat Tersirat dari Game yang Orang Tua Mungkin Belum Ketahui
Kata itu bisa jadi menjadi kata pertama yang muncul dalam benak orang tua yang mungkin sudah jengah dan muak melarang anaknya bermain game, namun sang anak malah mengabaikan larangan tersebut.
Tapi, tunggu dulu Parents. Sebelum skeptis dan marah-marah, mari kita lihat apa kata peneliti tentang manfaat game ini.
Sebuah penelitian dari Radbound University Nijmegen, dalam jurnalnya yang berjudul The Benefits of Playing Video Game, memaparkan hasil penelitian yang cukup memberi angin segar bagi Parents yang memiliki anak hobi gaming.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bermain video game, terutama yang bersifat aksi, dapat meningkatkan berbagai keterampilan kognitif seperti perhatian, pemrosesan visual, dan kemampuan rotasi mental. Manfaat ini memiliki implikasi penting dalam pendidikan dan pengembangan karier, terutama dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Jurnal tersebut mengaitkan video game dengan fungsi positif bermain secara umum, termasuk pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif. Ini memperkuat argumen bahwa bermain video game dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan memikat yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional anak-anak dan remaja.
Video game dibedakan dari media lainnya oleh interaktifitasnya. Ini berarti pemain tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga secara aktif terlibat dalam sistem permainan, yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan kognitif, emosional, dan sosial.
Berikut manfaat lain dari bermain game bagi perkembangan motivasi, emosi, dan sosial berdasarkan jurnal The Benefits of Playing Video Game.
Manfaat Motivasional Bermain Video Game
1. Pengembangan Motivasi yang Efektif
Permainan video memiliki karakteristik yang mendorong gaya motivasi yang efektif, termasuk ketekunan dan keterlibatan berkelanjutan. Penelitian dalam psikologi perkembangan dan pendidikan menunjukkan bahwa gaya motivasi ini merupakan kontributor kunci dalam kesuksesan dan pencapaian.
2. Teori Pemikiran Bertahap
Bermain video game dapat menjadi lingkungan latihan yang ideal untuk memperoleh teori peningkatan kecerdasan. Permainan memberikan umpan balik langsung dan konkret tentang upaya yang telah dilakukan oleh pemain.
3. Penggunaan Kegagalan sebagai Alat Motivasi
Video game menggunakan kegagalan sebagai alat motivasi dan memberikan kesempatan yang terbatas untuk kesuksesan skala besar. Pengalaman kegagalan ini tidak menyebabkan kemarahan atau frustrasi, tetapi pemain merespons dengan kegembiraan, minat, dan kegirangan.
4. Hubungan dengan Kesuksesan di Dunia Nyata
Meskipun penelitian empiris yang langsung menguji hubungan antara bermain video game, ketekunan dalam menghadapi kegagalan, dan kesuksesan di dunia nyata masih sedikit, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hubungan ini mungkin ada. Bermain video game dapat memengaruhi seberapa lama seseorang bertahan dalam mengatasi tantangan di luar konteks permainan.
Manfaat Emosional Bermain Video Game
1. Manajemen Mood dan Peningkatan Emosi Positif
Berdasarkan teori penggunaan dan kepuasan, salah satu alasan utama individu menggunakan berbagai bentuk media adalah untuk mengelola mood mereka dan meningkatkan kondisi emosional mereka. Bermain video game mungkin menjadi salah satu cara paling efisien dan efektif bagi anak-anak dan remaja untuk menghasilkan perasaan positif.
2. Hubungan Kausal antara Bermain Video Game dan Peningkatan Mood
Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan sebab-akibat antara bermain video game pilihan dan peningkatan mood atau peningkatan emosi positif. Bermain video game, terutama jenis puzzle yang menyenangkan, dapat meningkatkan mood pemain, mempromosikan relaksasi, dan mengurangi kecemasan.
3. Pengalaman Emosional Positif yang Intens
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa beberapa pengalaman emosional positif yang paling intens dipicu dalam konteks bermain video game. Misalnya, perasaan fiero, yaitu rasa bangga yang intens setelah berhasil melawan kesulitan besar, adalah sesuatu yang sering dilaporkan oleh para pemain video game.
Ini menunjukkan bahwa bermain video game dapat memiliki dampak positif dalam mengelola emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental pemainnya.
Tambahkan Pengalaman Bermain Mobile Legend dengan Top Up Voucher di Brimo
Bank BRI kembali mengadakan Brimo FSTVL di tahun 2024 ini. Festival ini dijadikan ajang interaktif kepada masyarakat. Acara seru ini sengaja dirancang dengan menyatukan hiburan, pemberdayaan, dan teknologi dalam satu acara.
Nah, biar main game mobile legend makin seru, salah satunya adalah dengan mempercantik hero mobile legend andalan kita. Bisa dengan top up voucher game dengan mudah melalui Brimo, kita juga bisa dapatkan skin impian sekarang juga, lo.
Cara top up voucher game di Brimo juga mudah banget. Teman-teman cukup ikutin langkah-langkah di bawah ini ya.
1. Buka aplikasi Brimo
2. Pilih menu Lifestyle
3. Pilih Voucher Game, kemudian klik pada bagian "voucher game" dan pilih " mobile legend".
4. Pilih voucher
5. Konfirmasi pembayaran
6. Masukkan PIN
7. Transaksi berhasil, dan kita siap lanjut bermain game dengan skin baru.
Jadi, pastikan jangan lewatkan pengalaman bermain mobile legend yang seru dengan top up voucher game mobil legend di Brimo.
Tidak cuma itu, teman-teman juga berkesempatan meraih 100.000 hadiah langsung di acara Brimo FSTVL. Jika beruntung bisa membawa pulang hadiah undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan kendaraan bermotor Vespa Primavera.
Caranya dengan menabung sebanyak-banyak nya di Bank BRI, juga meningkatkan aktivitas transaksi di Brimo FSTVL. Jadi jangan sampai kelewatan ya.
Meskipun memiliki segudang manfaat, tentu harus diimbangi dengan pengawasan dan pembiasaan yang tepat ya. Kita tidak boleh juga membiarkan anak seharian berkutat dengan gamenya. Yang perlu kita terapkan sebagai orang tua adalah rules dan kebiasaan membangun jadwal harian pada anak.
Agar anak dapat menyeimbangkan antara belajar, keluarga, bermain dan menjalankan hobinya.
Jadi,
Dalam era modern yang dipenuhi dengan teknologi canggih, ponsel gaming telah menjadi lebih dari sekadar alat untuk bermain game. Mereka telah menjadi simbol gaya hidup dan kecanggihan bagi para penggemar game di seluruh dunia.
Sebagai orang tua modern, sudah saatnya kita melebarkan sudut pandang tentang game. Alih-alih membuat anak tidak punya masa depan, justru dunia gaming sangat bisa menjadi tempat anak berkembang dan tentunya tetap dalam pengawasan orang tua.