5 Cara Realistis untuk Meromantisasi Kehidupan Seorang Ibu

5 Cara Realistis untuk Meromantisasi Kehidupan Seorang Ibu  - Peran ibu sering dihiasi dengan narasi romantis ideal tentang sosok sempurna yang selalu bahagia dan berenergi dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak. Namun, di balik layar, banyak ibu yang kewalahan dengan tugas-tugasnya, terutama bagi ibu rumah tangga. 

5 Cara Realistis untuk Meromantisasi Kehidupan Seorang Ibu

Beban mental dan fisik yang mereka tanggung sering kali membuat mereka merasa stres, cemas, bahkan depresi.
Belum lagi tuntutan-tuntutan tidak masuk akal yang hanya diterima oleh ibu saja. Seperti orang lain yang berusaha mengatur tubuh ibu untuk hamil tanpa peduli apakah ibu sudah siap atau belum, atau bahkan orang-orang yang mengkritik habis-habisan tentang pola asuh ibu kepada anaknya, tanpa memikirkan bahwa setiap orang tua berhak menentukan pola asuh seperti apa yang akan diterapkan kepada anak tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. 

Tidak hanya itu, ibu juga sering sekali seolah berjalan sendirian di medan pengasuhan, minimnya dukungan dan ruang aman sehingga menuntut ibu harus tetap sempurna, apapun keadaannya. 

Tulisan ini bukan bertujuan untuk menyangkal kenyataan pahit yang dihadapi para ibu. Justru, tulisan ini ingin mengajak para ibu untuk merefleksikan peran mereka, menemukan tips agar mereka bisa bahagia meski harus melalui hal yang sama setiap harinya, dan bagaimana cara realistis untuk meromantisasi kehidupan seorang ibu.

Menelusuri Akar Perasaan Kewalahan

Pertama, penting untuk memahami bahwa setiap ibu memiliki pengalaman dan perjalanannya sendiri. Tidak ada satu cara yang benar untuk menjadi ibu.

Namun, beberapa faktor umum yang sering berkontribusi pada perasaan kewalahan pada ibu antara lain:

  • Beban kerja yang tak berkesudahan: Mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dan memenuhi kebutuhan keluarga adalah pekerjaan tanpa henti yang membutuhkan energi dan waktu yang besar.
  • Kurangnya dukungan: Ibu sering kali merasa sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan. Kurangnya dukungan dari suami, keluarga, atau komunitas dapat memperberat beban mereka.
  • Ekspektasi yang tidak realistis: Masyarakat sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap seorang ibu. Hal ini dapat membuat ibu merasa tertekan untuk menjadi ibu yang sempurna, yang pada akhirnya dapat memicu rasa frustrasi dan kecewa.
  • Perubahan hormon: Perubahan hormon pasca melahirkan dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik dan emosional yang dapat memperburuk perasaan stres dan kecemasan.
  • Kurangnya waktu untuk diri sendiri: Ibu sering kali mengutamakan kebutuhan anak dan keluarga di atas kebutuhan mereka sendiri. Hal ini dapat membuat mereka merasa lelah dan kehilangan jati diri.

Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan

Meskipun peran ibu penuh dengan tantangan, bukan berarti ibu tidak bisa menemukan kebahagiaan. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

  • Luangkan waktu untuk diri sendiri: Lakukan hal-hal yang ibu sukai, entah itu membaca buku, menonton film, atau pergi spa.
  • Bergabung dengan komunitas: Bergabunglah dengan komunitas ibu-ibu lain untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan dukungan.
  • Mintalah bantuan: Jangan ragu untuk meminta bantuan suami, keluarga, atau teman saat ibu membutuhkannya.
  • Bersyukur: Luangkan waktu untuk mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup.
  • Tetapkan ekspektasi yang realistis: Jangan bandingkan diri dengan ibu lain. Setiap ibu memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri.
  • Percaya diri: Yakinlah bahwa kita adalah ibu yang terbaik untuk anak-anak kita.

                             
                                                                    via GIPHY

Meromantisasi Kehidupan Ibu secara Realistis


Meromantisasi kehidupan ibu tidak berarti menutupi kenyataan. Ini tentang melihat keindahan dalam hal-hal kecil dan menghargai momen-momen spesial bersama anak-anak kita.
Berikut beberapa cara untuk meromantisasi kehidupan ibu secara realistis:

  • Luangkan waktu berkualitas bersama anak : Luangkan waktu untuk bermain, bercanda, dan berbicara dengan anak. Jangan hiraukan pendapat tentang anak yang belum mengingat momen bersama kita di usia tertentu, waktu berkualitas bersama mereka sering kali akan mengukir memori untuk kita sebagai orang tuanya. Meski anak-anak tidak mengingat momennya, namun anak akan mengingat emosi yang dirasakannya ketika bermain bersama kita.
  • Buatlah tradisi keluarga: Lakukan hal-hal menyenangkan bersama keluarga secara rutin.
  • Dokumentasikan momen spesial: Ambil foto dan video momen-momen spesial bersama anak. Mereka dengan sangat cepat tumbuh besar, berhentikan sejenak waktunya untuk mengambil foto-foto lucu mereka,
  • Buatlah scrapbook: Buatlah scrapbook untuk menyimpan kenangan indah bersama anak-anak.
  • Bersyukurlah atas setiap momen: Nikmati setiap momen bersama anak, baik momen bahagia maupun momen sulit.

5 Cara Realistis untuk Meromantisasi Kehidupan Seorang Ibu

Mencari Bantuan dan Dukungan


Menjadi ibu adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan pasang surut. Jika ibu merasa kewalahan atau depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Berikut beberapa sumber bantuan yang bisa ibu hubungi:
  • Psikolog: Psikolog dapat membantu kita untuk memahami dan mengatasi perasaan stres, kecemasan, atau depresi.
  • Konselor: Konselor dapat membantu kita untuk meningkatkan keterampilan parenting dan mengatasi masalah-masalah dalam keluarga.
  • Komunitas ibu: Bergabung dengan komunitas ibu dapat memberikan ibu dukungan dan semangat dari ibu-ibu lain yang memahami apa yang ibu alami.

Meromantisasi hidup sebagai seorang ibu bukan berarti hidup tanpa tantangan. Namun, dengan memahami peran kita, menerapkan tips-tips di atas, dan meromantisasi kehidupan  kita sebagai ibu secara realistis, kita dapat menemukan kebahagiaan dan menjalani peran ibu dengan penuh cinta dan sukacita.

Ingatlah bahwa ibu tidak sendirian dalam perjalanan ini. Banyak ibu lain yang merasakan hal yang sama. Dengan saling mendukung dan berbagi pengalaman, ibu dapat menemukan kekuatan dan inspirasi untuk menjalani peran ibu dengan penuh kebahagiaan, cinta dan sukacita.

Silakan bagikan kegiatan me time apa yang paling ibu sukai di kolom komentar ya. Selamat berbahagia dalam perjalanan pengasuhan ini. 

0 Comments