Langkah- Langkah Memasang Top Level Domain

Memulai blog adalah perjalanan belajar yang panjang bagi saya. Bagaimana tidak, memilik blog saja tidak cukup bagi seorang blogger. Blog yang dimiliki haruslah tampil secara maksimal. Baik untuk kualitas konten artikel, desain template, promosi di media sosial, juga yang tidak kalah penting adalah memiliki alamat blog yang eye catching dan harus top level domain.



Awal mula memulai blog, saya masih menggunakan blog gratisan seperti blogger. Di tengah perjalanan merintis blog, saya melihat banyak blogger yang alamat blognya singkat, padat, mudah diingat dan tidak ada embel-embel platform di belakangnya.

Saya lantas mencari tahu bagaimana caranya memiliki blog yang alamatnya singkat, padat dan mudah diingat. Akhirnya saya mencari tahu tentang top level domain dan menggunakannya sampai sekarang.

Bagi teman-teman yang ingin menaikkan level blog, memilih untuk upgrade ke top level domain adalah kewajiban. Tidak perlu pusing dan ragu, pada tulisan ini saya akan coba bahas tentang bagaimana cara menjadikan blog memiliki top level domain. Simak sampai selesai ya.

Memahami Blog TLD dan Keuntungannya untuk Blogger


Pernahkah teman-teman memperhatikan bagian akhir dari alamat sebuah website atau blog? Misalnya, pada alamat blog ini, kamu akan menemukan ".com" di bagian akhir. Nah, bagian inilah yang disebut dengan Top Level Domain (TLD). TLD ini seperti identitas atau alamat terakhir dari sebuah website di internet. Sekarang, yuk kita ulas apa itu Blog TLD, bagaimana mendapatkannya dan apa sih keuntungannya bagi blogger? Simak sampai selesai ya.

Apa Itu Blog TLD?

TLD adalah singkatan dari Top Level Domain. Sederhananya, TLD adalah bagian akhir dari sebuah alamat website yang menunjukkan jenis atau kategori website tersebut. Contoh TLD yang sering kita temui antara lain:

  • .com: Umumnya domain ini digunakan untuk situs komersial atau bisnis.

  • .org: Biasanya digunakan untuk organisasi non-profit.

  • .net: Awalnya digunakan untuk jaringan, namun sekarang bisa digunakan untuk berbagai jenis situs.

  • .id: Khusus untuk website yang berdomisili di Indonesia.

  • my.id : Domain ini di buat khusus untuk Indonesia, meski begitu domain my.id tetap diakui oleh Google.

Kenapa Blog Perlu TLD?

Meskipun banyak platform blog gratis yang menyediakan domain bawaan, namun memiliki blog dengan TLD sendiri memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan seperti:

1. Profesionalitas

TLD memberikan kesan yang lebih profesional dan serius pada blog kamu. Pengunjung  juga calon klien cenderung lebih percaya pada website dengan TLD dibandingkan dengan blog gratis. TLD juga membantu membangun merek blog kamu menjadi lebih kuat dan mudah diingat. Coba deh perhatikan setiap job yang ada untuk blogger, para calon klien itu selalu menginginkan blog yang sudah top level domain.

2. Kustomisasi

Blog hang sudah TLD akan bebas memilih nama domain yang sesuai dengan topik blog yang dimiliki. Kita juga memiliki kendali penuh atas blog, termasuk desain dan fitur. Nah, kalau masalah desain memang ada bagian pembahasannya sendiri. Karena masing-masing platform memiliki fitur yang berbeda.

3. SEO (Search Engine Optimization)

Blog dengan TLD cenderung lebih mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google. TLD memberikan sinyal positif kepada mesin pencari bahwa blog kamu adalah sumber informasi yang terpercaya. Meski memang, blog gratisan tidak mutlak menjamin pembaca sepi, tetapi dengan TLD artikel kita akan memiliki kemungkinan besar muncul di halaman pertama Google.

4. Email Profesional

Kamu bisa membuat alamat email yang menggunakan domain blog kamu. Di mana, alamat email profesional akan meningkatkan kredibilitas kamu. Karena beberapa paket hosting atau domain TLD menjadikan email profesional sebagai salah satu item yang didapat jika berlangganan. Dengan email profesional, para blogger sudah percaya diri untuk memamerkan blognya agar dilirik dan diberi tawaran kerjasama.

5. Nilai Jual

Sudah menghabiskan waktu yang lama untuk membangun blog, memiliki nilai jual harus menjadi pertimbangan kita sebagai blogger. Jika suatu saat kamu ingin menjual blog kamu, blog dengan TLD akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Untuk nominalnya tergantung dengan usia blog, peringkat blog, juga yang penting harus sudah TLD.

Jadi, Memiliki blog dengan TLD adalah investasi yang sangat baik bagi para blogger. Selain memberikan kesan yang lebih profesional, TLD juga dapat meningkatkan visibilitas blog di mesin pencari dan memperkuat branding blog.

Tips Memilih TLD


Memilih domain juga jangan sembarangan. Tidak semua TLD itu cocok di blog kita. Tempat pembelian atau registrar harus terpercaya dan konsisten dengan harga. Biasanya ada oknum registrar nakal yang menjanjikan domain TLD murah di awal, lalu tagihan pertahun selanjutnya justru amat membengkak.

Ada juga domain TLD yang terlampau murah di bawah harga pasaran, ternyata bodong dan penipuan. Jadi, pastikan beberapa hal di bawah ini sebelum membeli domain TLD, ya!

  • Pilih TLD yang relevan dengan niche blog kamu.

  • Pilih nama domain yang singkat, mudah dieja, dan mudah diingat.

  • Pastikan nama domain yang kamu inginkan masih tersedia.

  • Dengan memiliki blog TLD, kamu telah mengambil langkah penting untuk membangun blog dan mengisyaratkan kehadiran online yang kuat dan dan valid.

  • Panduan Lengkap Memasang Blog TLD (Top Level Domain)
Adapun langkah-langkah memasang blog TLD adalah sebagai berikut:

1. Membeli Domain

Pilih registrar hang terpercaya dan sudah banyak penggunanya. Ada banyak registrar domain yang bisa kita gunakan, seperti Rumah Web, IDCloudhost atau Niagahoster. Pilih nama domain yang sesuai dengan topik blog dan mudah diingat. Jangan memberi blog nama yang terlalu panjang, singkat saja dan harus mencerminkan branding blog yang kamu miliki.

Setelah memilih nama domain, lakukan pembayaran sesuai dengan tarif yang berlaku. Biasanya akan mendapat panduan dari registrar. Jangan malu untuk bertanya kepada costumer servis agar kamu tidak bingung dalam pemasangan domain baru.







2. Menyiapkan Akun Hosting

Jika kamu ingin memiliki kontrol penuh atas blog milikmu, kamu perlu membeli layanan hosting. Ini bisa diakses di WordPress. Jika kamu menggunakan plataform Blogger, maka cara memasang domain TLD yang baru akan sedikit lebih ringkas dan mudah dipahami.

3. Mengubah Nama Domain di Setting Blog

Cari menu pengaturan domain di dashboard blog. Ubah nama domain dari yang lama ke domain yang sudah TLD. Masukkan nama domain yang baru saja kamu beli, lalu simpan perubahan pengaturan domain.




4. Mengatur DNS

Login ke akun registrar domain dan masuk ke menu DNS manager. Di sana akan ada kode yang diubah jntuk menyelaraskannya dengan kode yang ada di blog. Buat CNAME record dengan nilai yang diberikan oleh platform blog kamu, lalu simpan perubahan pengaturan DNS.





5. Menunggu Propagasi DNS

Proses perubahan DNS ini membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyebar ke seluruh server DNS di dunia. Biasanya, proses propagasi DNS membutuhkan waktu antara beberapa menit hingga 24 jam. Proses ini akan terus berulang setiap satu tahun sekali selama kamu masih memperpanjang domain TLD.

Artinya, setiap membayar tagihan domain yang satu tahun sekali itu, kita wajib memeriksa DNS dan CNAME. Namun di beberapa kasus, ada yang blognya sudah bisa diakses langsung setelah membayar tagihan.

Jadi, seperti itulah langkah-langkah memasang top level domain pada blog. Ketika kamu berniat serius membangun blog, maka top level domain harus kamu miliki sedari awal. Semoga berhasil!

1 Comments

  1. Hai mba Annisa, tengkyu ya udah bahas TLD ini dengan rapi, kebetulan aku juga cari vendor untuk TLD ini. Setidaknya yang sabar dan bertanggung jawab, karena pernah pake TLD1 tahun dan berencana untuk melakukan perpanjangan, eh CSnya malah ngata-ngatain. Sakit banget, padhaal dia yang salah dan ga ngasih jawaban pasti, wajar kalo kita sebagai customer juga kebinggungan harus update kesiapa kalo gini. Nah baca tulisan mba aku jadi punya gambaran, harus ke vendor mana dan langkah selanjutnya apa.

    BalasHapus