Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul

Hari kemerdekaan Indonesia kian dekat, terhitung dalam tiga hari lagi Indonesia akan mencapai angka 79 tahun merdeka. Perjalanan panjang menata sebuah negara dengan segala warisan yang ditinggalkan nenek moyang, lalu harus tetap dilestarikan. Pelestarian warisan negara baik berupa warisan alam, budaya, kain, adat istiadat, bahasa, hingga cita rasa masakan.

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul


Menjaganya agar tetap lestari dan dapat dirasakan anak cucu kita kelak rasanya sudah menjadi kewajiban. Sebab seseorang biar pun pergi jauh dari negaranya, lahir di zaman yang jauh dari nenek moyangnya, ia tidak boleh kehilangan identitas dan lupa dengan warisan bangsanya.

Masakan menjadi salah satu warisan negara yang harus kita lestarikan. Jangan sampai anak cucu kita banyak mengetahui jenis masakan dari negara lain dibandingkan dari negaranya sendiri. Jika itu sudah terjadi, rasanya kita harus mengevaluasi pengenalan kuliner khas Indonesia. Juga harus mengenalkannya dengan massif baik melalui tulisan maupun film. 

Salah satu kuliner Indonesia yang tentu amat disukai warganya adalah sate. Hampir di setiap momen hari besar, malam harinya dihabiskan dengan membakar sate. Indonesia memiliki banyak sekali ragam sate. Mungkin setiap daerah memiliki sate kebanggaannya masing-masing. Seperti Sate Madura yang menjadi kebanggaan masyarakat Madura,  Sate Maranggi khas Purwakarta, Sate Padang yang sudah terkenal hingga pelosok Indonesia, dan Sate Klathak yang tidak kalah nikmatnya.

Sate Klathak masing jarang di jual di daerah luar Jogja. Meski secara rasa dan cara memasak, sate Klathak tidak kalah enak dan cara pembuatannya yang cenderung mudah. Saya akan menceritakan sedikit sejarah tentang sate Klathak, agar teman-teman yang membaca artikel ini dapat mengenal lebih dekat makanan khas Bantul Yogyakarta ini.

Sejarah Sate Klathak 


Nama "klathak" sendiri berasal dari bunyi khas yang dihasilkan saat proses pembakaran sate. Daging kambing muda yang ditusuk dengan potongan besi tipis kemudian dibakar di atas bara api. Saat garam ditaburkan pada daging yang membara, akan terdengar bunyi "klatak-klatak" yang merdu. Bunyi inilah yang kemudian menjadi identitas dari sate ini. 

Berasal dari Yogyakarta, tepatnya di daerah Bantul, tersembunyi sebuah kuliner legendaris , sate klathak. Sate yang satu ini bukan hanya sekadar hidangan, melainkan juga sebuah warisan budaya yang sarat akan sejarah.

Mbah Ambyah, Sang Pionir


Konon, sejarah sate klathak bermula dari seorang tokoh bernama Mbah Ambyah. Beliau adalah seorang peternak kambing yang memiliki banyak kambing. Suatu ketika, Mbah Ambyah memiliki ide untuk menjual daging kambingnya dalam bentuk sate. Beliau memulai usahanya di bawah pohon melinjo, yang buahnya disebut "klathak".

Mungkin pembaca akan bertanya, kenapa di bawah pohon melinjo? Alasan yang cukup logis, pohon melinjo dipilih karena memiliki banyak keunggulan. Daun melinjo dapat digunakan sebagai alas untuk membakar sate, sedangkan buahnya yang jatuh dapat dijadikan camilan. Selain itu, pohon melinjo juga memberikan suasana yang teduh dan nyaman bagi para pembeli.

Keunikan Sate Klathak


Sate Klathak memiliki keunikan yang tidak dimiliki hidangan sate-sate lainnya. Adapun keunikan pada sate Klathak adalah sebagai berikut: 

  • Daging kambing muda: Sate klathak menggunakan daging kambing muda yang dikenal lebih empuk dan tidak berbau prengus.

  • Tusuk sate dari besi: Tusuk sate klathak terbuat dari potongan besi tipis yang membuat daging lebih cepat matang dan menghasilkan rasa yang khas.

  • Bumbu sederhana: Bumbu yang digunakan sangat sederhana, yaitu garam dan merica. Namun, perpaduan antara daging kambing muda yang empuk dan bumbu sederhana inilah yang menghasilkan cita rasa yang unik dan lezat.

  • Proses pembakaran: Proses pembakaran sate klathak menggunakan bara api menghasilkan daging yang matang sempurna dan memiliki aroma yang khas.

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul
Foto dokumentasi pribadi


Warisan Budaya yang Tetap Lestari


Seiring berjalannya waktu, sate klathak semakin populer dan menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta. Banyak warung sate klathak yang bermunculan, namun cita rasa asli sate klathak tetap terjaga. Sate klathak tidak hanya menjadi makanan favorit masyarakat lokal, tetapi juga menjadi tujuan wisata kuliner bagi para pengunjung dari berbagai daerah.

Sate klathak bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bantul. Setiap gigitan sate klathak seolah membawa kita pada perjalanan sejarah dan budaya masyarakat Yogyakarta. Oleh karena itu, tidak heran jika sate klathak selalu menjadi pilihan utama saat merayakan berbagai acara, termasuk perayaan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sate klathak adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Yogyakarta. Kisah di balik sate klathak mengajarkan kita tentang pentingnya melestarikan tradisi dan kuliner lokal. Dengan menikmati sate klathak, kita tidak hanya merasakan kelezatannya, tetapi juga ikut serta melestarikan budaya kuliner Indonesia.

Resep Sate Klathak


Bahan:

500 gram daging kambing muda, potong dadu 2-3 cm
5 siung bawang putih, haluskan
2 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt ketumbar bubuk
Air jeruk nipis secukupnya
Tusuk sate dari besi tipis

Bumbu Olesan:

50 gram margarin
100 ml kecap manis
2 siung bawang putih, haluskan

Cara Membuat:

  • Campurkan daging kambing dengan bawang putih halus, garam, merica, ketumbar bubuk, dan air jeruk nipis. Aduk rata dan diamkan minimal 30 menit agar bumbu meresap.

  • Tusuk daging yang sudah dimarinasi ke dalam tusuk sate dari besi tipis.

  • Campurkan margarin, kecap manis, dan bawang putih halus. Aduk rata.

  • Panaskan bara api. Olesi sate dengan bumbu olesan secara merata. Bakar sate di atas bara api sambil dibolak-balik hingga matang dan berwarna kecoklatan.

  • Sate klathak siap disajikan dengan nasi hangat, lontong, atau ketupat. Tambahkan sambal dan acar untuk menambah cita rasa.

Tips Tambahan Agar Sate Klathak Buatan Kita Menjadi Sempurna

Beberapa tips di bawah ini hanya sebagai saran agar sate Klathak yang kita masak semakin lezat dan sempurna. Untuk itu penting memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Pilih daging kambing muda yang segar dan berkualitas agar menghasilkan sate yang empuk dan tidak bau prengus.
2. Gunakan tusuk sate dari besi tipis agar daging cepat matang dan tidak gosong.
3. Bakar sate dengan bara api yang sedang agar daging matang sempurna dan tidak gosong.

Kamu juga bisa menambahkan sedikit gula merah pada bumbu olesan untuk memberikan rasa manis yang khas.
Sate klathak juga sering disajikan dengan kuah gulai yang terbuat dari santan, rempah-rempah, dan potongan daging kambing.

Rekomendasi Warung Sate Klathak yang Enak di Jogja

Nah, untuk teman-teman yang tidak ingin repot-repot memasak sate Klathak, atau sedang berada di Jogja dan ingin mencicipi cita rasa sate khas Bantul ini, bisa mendatangi warung sate Klathak yang ada di Jogja. Berikut beberapa rekomendasi warung Sate Klathak yang enak versi saya.

Sate Klathak Mak Adi

Warung sate Klathak satu ini sudah populer di kalangan warga Jogja maupun wisatawan. Setiap datang ke warung sate Mak Adi ini, harus siap-siap antre dan bersabar menunggu makanan datang. Daging kambingnya lembut dan bumbunya meresap. Disajikan dengan kuah yang agak sedikit manis, jadi terasa seperti perpaduan gurih dan manis dalam satu suapan.

Meski dagangan utamanya adalah sate Klathak, warung sate Mak Adi ini punya menu rahasia yang laris manis di kalangan pelanggannya, yaitu sajian Kronyos. Saran saya jika ingin berkunjung ke warung Sate Klathak Mak Adi ini sebaiknya di weekday saja. Namun jika tidak sempat, maka wajib bersabar ya!

Warung Sate Klathak Mak Adi ini berada di Jl. Imogiri Tim. No.KM 9, Jati, Wonokromo, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791. Harganya juga terjangkau, mulai dari Rp22.000 sampai Rp50.000 saja.

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul
Foto by Refanti Millenia


Warung Sate Kambing, Bakso dan Mie Ayam Pak Yono

Bergeser jauh dari Bantul ke Sleman, warung sate yang meski jauh dari tempat asalnya sate Klathak ini memiliki cita rasa yang tidak kalah. Daging kambing yang dibakar dan diberi bumbu merica dan garam ini menjadikan dagingnya gurih dan nikmat. Terlebih dalam satu tusukan terdapat kronyos yang juga dibalut bumbu dan berlemak

Sate Klathak Pak Yono ini disajikan dengan kuah gulai yang cenderung gurih asin. Santannya yang memiliki takaran yang pas, menjadikan paduan daging kambing bakar dan kuah gulai ini sangat sempurna dan terasa pas di lidah. 

Warung Sate Kambing, Bakso dan Mie Ayam Pak Yono ini berada di  Gondang Legi, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584. Harga per porsinya dibanderol dari harga Rp25.000 sampai Rp50.000 saja. 

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul
Foto dokumentasi Pribadi


Sate Klathak Pak Pong

Sajian sate Klathak di warung Pak Pong ini cukup unik. Seperti lumrahnya sate Klathak yang dibakar menggunakan tusuk besi, sate Klathak ini disajikan dalam dua tusuk besi besar yang berisikan potongan daging kambing. Jika disetarakan, dua tusuk sate Klathak di warung Pak Pong ini setara dengan 4 sampai 5 tusuk sate dengan ukuran normal. 

Kuah gulai yang disajikan cenderung gurih asin, sangat cocok dipadukan dengan sajian sate Klathak Pak Pong yang memiliki tekstur empuk dan rasa khas daging kambing yang masih menonjol. Warung sate Klathak Pak Pong berada di Jl. Sultan Agung No.18, Jejeran II, Wonokromo, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791.

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul
Foto by Assa Nuansa


Sate Klathak Pak Jede

Kalau kamu sedang berada di tengah kota Jogja, dan ingin menikmati sate Klathak, maka warung sate Klathak Pak Jede ini bisa menjadi pilihan. Lokasinya juga mudah dijangkau dan mudah ditemukan. Sajian sate Klathak nya memiliki bumbu yang agak pekat. Ditambah tekstur daging kambingnya yang lembut. Memang untuk sajian menu lainnya seperti tengkleng dan tongseng tidak terlalu recommended ya, menurut saya. Namun, sate Klathak nya layak dicoba. 

Lokasi warung Sate Klathak Pak Jede ada di di Jl. Nologaten No.46, Nologaten, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283. 

Merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan Menyantap Kuliner Nusantara Sate Klathak Khas Bantul
Foto by Ludhfia RA


Demikian lah rekomendasi warung sate Klathak yang bisa teman-teman coba jika sedang berada di Jogja atau berkunjung ke Jogja. Menjaga dan mempopulerkan masakan khas nusantara sudah menjadi bagian dari perjuangan kita sebagai warga negara Indonesia. Agar anak dan cucu kita kelak bisa merasakan sajian masakan nikmat khas Indonesia. 

Pernah terpikir nggak mengapa makanan Korea dan Jepang populer di luar negaranya? Salah satunya karena pengenalan makanan khas negara mereka memiliki ruang tersendiri di dalam serial drama atau anime mereka. Sehingga penonton penasaran dan berbondong-bondong mencobanya. Semoga hal yang sama terjadi pada masakan khas Indonesia, sehingga lebih banyak orang yang tergerak merasakan dan melestarikannya.

Kalau teman-teman, sudah pernah mencoba sate Klathak, belum? Makanan khas Indonesia apa yang menjadi makanan favorit teman-teman? Sharing di kolom komentar, ya!

0 Comments